Pandemi Covid-19 yang semakin terkendali
mendorong terjadinya pemulihan ekonomi
dan peningkatan aktivitas masyarakat.
Hal ini mendorong adanya peningkatan
permintaan domestik. Kondisi ini terlihat
dari impor meningkat sebesar 2,1 persen
dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Selain itu, nilai impor kumulatif
(c-to-c) Januari-April 2022 juga meningkat
25,5 persen.
Meskipun demikian, jika dibandingkan
bulan sebelumnya, impor Jakarta pada April
2022 mengalami penurunan sebesar 20,9
persen. Penurunan impor pada periode ini
dipicu oleh turunnya nilai impor pada sektor
nonmigas sebesar 21,7 persen. Di sisi lain,
sektor migas mengalami kenaikan sebesar
14,6 persen.
Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi golongan
penggunaan barang impor (BEC), impor
barang modal mengalami kenaikan sebesar
7,5 persen dibandingkan April 2021. Selain
itu, impor bahan baku/penolong mengalami
kenaikan sebesar 2,3 persen. Pertumbuhan
impor bahan modal dan bahan baku/
penolong mengindikasikan sinyal positif
pergerakan ekonomi dari sektor riil, antara
lain industri dan konstruksi. Sedangkan,
impor barang konsumsi mengalami
penurunan sebesar 5,6 persen.