Kesuksesan respons kebijakan ekonomi
terhadap pandemi COVID-19 memainkan
peran penting dalam penguatan ekonomi
Jakarta. Optimalnya pemulihan dan
prospek positif ekonomi jangka panjang,
didukung dengan kebijakan finansial dan
perubahan dalam mendorong produktivitas,
meningkatkan konsumsi domestik
masyarakat. Peningkatan ini berpengaruh
terhadap beberapa indikator ekonomi
yang menguat di tengah ancaman resesi
dan ketidakpastian investasi, salah satunya
adalah impor Jakarta.
Menutup kuartal I, nilai impor Jakarta
mencapai US$ 7.243,39 juta. Angka ini
melonjak 30,51 persen dibandingkan bulan
sebelumnya (month-to-month). Sedangkan
dibandingkan Maret 2022 (year-on-year),
angka tersebut naik 3,15 persen. Impor
migas dan nonmigas menjadi pendorong
utama pertumbuhan impor pada periode ini.
Sementara itu, nilai impor kumulatif
Jakarta turun tipis sebesar 1,00 persen
dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya (Januari – Maret 2022).
Meskipun impor migas naik sebesar 24,21
persen, penurunan impor nonmigas sebesar
1,50 persen mendorong penurunan periode
ini karena sektor ini mendominasi impor
Jakarta.